Impact Istighfar

Impact Istighfar

Kereta Api (KA) adalah kendaraan yang biasa saya gunakan saat kuliah hingga
saat ini. Kisah kecil ini terjadi di KA Ekonomi trayek Jakarta-Bogor saat
saya masih duduk di bangku kuliah beberapa tahun yang lalu. KA yang akan
saya naiki dari stasiun Citayam tidak begitu penuh dengan penumpang dari
biasanya. Ya, kira-kira jam sepuluh pagi dimana frekuensi dan kuantitas
penumpang yang bekerja dari arah Bogor menuju Jakarta sudah mulai menurun.

Suara khas rem KA terdengar, KA tepat berhenti di depan saya. Tanpa
memperhatikan keadaan sekitar saya langsung menaiki KA. Seketika saja
beberapa orang langsung mengelilingi saya tanpa alasan yang jelas.
Sepengetahuan saya mereka berjumlah tak kurang dari enam orang. Salah
satunya berdiri di depan saya, dan yang lainnya berputar-putar. Ada juga
yang mengalihkan perhatian, agar saya lupa dan tidak menguasai keadaan.

Hampir jatuh saya dibuatnya, karena tangan kiri yang memegang pintu KA
terlepas. Saya baru sadar bahwa tangan saya yang kanan masih berada dalam
kantong celan jeans yang saya kenakan. Rupanya copet-copet (mohn ma'af,
nampaknya tepat jika saya juluki dengan kata ini) tersebut memang mengincar
telephone genggam yang masih saya genggam erat di kantong celana jeans saya
yang di sebelah kanan. Kontan ketika mereka masih melakukan aksi tidak
baiknya, saya baru ingat bahwa mereka adalah copet-copet yang senantiasa
beroperasi di KA ekonomi.

Astaghfirullah Al adzim...!!!! Teriak saya spontan. Ketika saya mengucapkan
lafadzh istighfar, dua orang dari mereka terjatuh ke lantai KA yang sudah
mulai menambahkan kecepatannya menuju stasiun Depok Lama. Beberapa dari
mereka ada berkata, ayo..cepat kita tinggalin aja... Saat itu pandangan
mereka kearah saya seperti melihat sesuatu yang sangat menakutkan. Mereka
pun berpencar menjadi dua bagian seperti ingin cepat-cepat meninggalkan
saya. Saya pun kebingungan dan merasakan keanehan. Rupanya ketika perasaan
dan hati saya limbung dan kosong, ucapan istighfar yang keluar spontan dari
mulut seperti menghasilkan kekuatan yang ekstrim bagi copet-copet itu.
Akhirnya mereka pun menggagalkan rencana tanpa hasil.
"*Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan
Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang
penolong" (QS: 2.107)*

Saya baru teringat dengan cerita salah seorang guru mengaji saya, inilah
yang di namakan dengan matematika Allah. Jika kita berada pada posisi nol
atau pasrah tanpa kekuatan, maka disitulah akan datang satu kekuatan yang
Maha Dahsyat. Bilangan nol di bagi satu akan menghasilkan bilangan tak
terhingga (0/1=~). Itulah kekuatan Allah yang tak terhingga yang akan
menolong kita pada saat kita pasrah atau nol.
*Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat
lehernya, (QS 50.16)*

Subhanallah, saya bersyukur ternyata Allah masih melindungi saya dalam
situasi seperti itu. Lafadzh istighfar yang begitu singkat ternyata
memberikan impact dan pertolongan yang luar biasa jika kita ucapkan dengan
ikhlas dan pasrah meyakininya dalam situasi apapun. Wallahua'alam
bish-showab

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post