Based On The Qur'an And Psychology Theory

--- In ...@yahoogroups. com, "mjhd87" wrote:

THE DOG'S PERSONALITY*

Based On The Qur'an And Psychology Theory

175. Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami
berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab),
kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia
diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk
orang-orang yang sesat.

176. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)
nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan
menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti
anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka
ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

177. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.

(Q.S. Al-A'raf: 175-177)

Classic Conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah
proses yang ditumukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing,
dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus
bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang
diinginkan.

Ia mengadakan percobaan dengan cara mengadakan operasi leher pada
seekor anjing, sehingga kelihatan kelenjar air liurnya dari luar.
Apabila diperlihatkan sesuatu makanan, maka akan keluarlah air liur
anjing tersebut. Kini sebelum makanan diperlihatkan, maka yang
diperlihakan adalah sinar merah terlebih dahulu, baru makanan. Dengan
sendirinya air liurpun akan keluar pula. Apabila perbuatan yang
demikian dilakukan berulang-ulang, maka pada suatu ketika dengan
hanya memperlihatkan sinar merah saja tanpa makanan maka air liurpun
akan keluar pula.

(Teori Pengkondisian Klasik: Ivan Pavlov 1849-1936)

PROFIL UMUM ANJING

Anjing merupakan hewan sosial sama seperti halnya manusia. Kedekatan
pola perilaku anjing dengan manusia menjadikan anjing bisa dilatih,
diajak bermain, tinggal bersama manusia, dan diajak bersosialiasi
dengan manusia dan anjing yang lain. Anjing memiliki posisi unik
dalam hubungan antarspesies. Kesetiaan dan pengabdian yang
ditunjukkan anjing sangat mirip dengan konsep manusia tentang cinta
dan persahabatan. Walaupun sudah merupakan naluri alami anjing
sebagai hewan kelompok, pemilik anjing sangat menghargai kesetiaan
dan pengabdian anjing dan menganggapnya sebagai anggota keluarga
sendiri. Anjing kesayangan bahkan sering sampai diberi nama keluarga
yang sama seperti nama pemiliknya. Sebaliknya, anjing menganggap
manusia sebagai anggota kelompoknya. Anjing hanya sedikit membedakan
kedudukan sang pemilik dengan rekan anjing yang masih satu kelompok,
dan bahkan sering tidak membedakannya sama sekali.

Anjing memiliki banyak peran dalam masyarakat manusia dan sering
dilatih sebagai anjing pekerja. Berbagai anjing pekerja dari segala
jenis banyak bekerja sebagai anjing penggembala dan pekerjaan baru
seperti anjing pelacak dan anjing penuntun tuna netra atau anjing
pelayanan. Untuk anjing yang tidak bekerja, ada banyak olah raga
anjing untuk memamerkan kemampuan alami mereka. Di banyak negara,
peran anjing yang paling umum dan paling penting adalah sebagai
binatang peliharaan. Anjing telah bekerja dan tinggal bersama manusia
dengan banyak peran yang membuat mereka digelari "teman terbaik
manusia".[7] Sebaliknya, anjing dianggap binatang yang tidak bersih
(najis) di beberapa tempat di dunia. Di beberapa negara, anjing
diternakkan sebagai hewan ternak untuk menghasilkan daging anjing. Di
sebagian besar kebudayaan di dunia, konsumsi daging anjing diangap
tabu.

PROFIL ANJING DALAM AL-QUR'AN DAN TEORI PSIKOLOGI

Dalam al-qur'an surat al-a'raf 175-177 ini menceritakan tipelogi
kepribadian manusia yang menghilangkan identitasnya sebagai
manusiayang senantiasa hidup secara terhormat sesuai dengan kelebihan
yang dmilikinya dari makhluk hidup yang lain. sehingga berganti
dengan identitas hewan yang bernama anjing. Yang didalam al-qur'an
dijelaskan bahwa "anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya
dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga)." Atau
lebih konkritnya ditampilkan dalam profilnya secara umum. Ini adalah
suatu tipelogi kepribadian yang didalam teori "Need Hirearchy"
Maslow, tipelogi kepribadian yang telah mencapai semua tingkatan
kebutuhan yakni; kebutuhan fisiologis, safety needs, Belonging needs,
esteem need, dan self actualization. Tapi kemudian kepribadian ini
kembali dan menjadi orientasi utama bagi hidupnya pada kebutuhan
fisiologis. Yakni kebutuhan pada pemuasan terhadap materi, walaupun
ia telah memiliki materi itu. Dan kebutuhan ini yang merupakan
tingkat kebutuhan yang paling rendah dalam teori kebutuhan Maslow.
Meskipun kepribadian ini telah mencapai self esteem yang berupa
kebenaran, kebaikan, rasa keindahan, kebermaknaan hidup dan
sebagainya. Akan tetapi kepribadian ini melepaskan self esteem dalam
dirinya dan kembali pada berorientasi pada kebutuhan fisiologis. Yang
kemudian menghilangkan semua tingkat kebutuhan yang telah ia capai.

PEMBAHASAN

Kepribadian inilah yang digambarkan dalam al-qur'an bahwasanya." Dan
bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan
kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian
dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh
syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang
yang sesat.Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan
(derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia
dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti
anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga)." Inilah tipelogi
kepribadian yang sangat rendah dan senantiasa ditampakkan didalam
kehidupan manusia dalam semua tempat, masa, dan lingkungan. Akan
tetapi tipelogi kepribadian anjing ini tidak menimpa pada orang yang
bodoh karena tidak memiliki pengetahuan atau karena intelejensinya
yang kurang. Akan tetapi tipelogi kepribadian anjing ini menimpa pada
diri yang telah memiliki berbagai pengetahuan dan ilmu yang
dimilikinya yang seharusnya dapat meninggikan derajatnya sebagai
manusia. Akan tetapi kemudian mengikuti dorongan basic instingnya
yang rendah. Sehingga ia menjadi orang yang paling buruk dalam
hidupnya.

Dan kondisi manusia yang memiliki tipelogi kepribadian anjing ini
akan sangat rentan dengan kegoncangan jiwanya. Yang akan selalu
merasa cemas dan tidak pernah merasakan ketenangan dalam hidupnya.
Dan kepribadian ini kehilangan sensitivitas terhadap kebenaran yang
ada disekitarnya dan memungkinkan kepribadian ini tidak akan pernah
berubah untuk meninggikan kembali derajatnya sebagai manusia.

Tapi mungkin ada yang berpendapat, bahwa perumpamaan ini hanyalah
perumpamaan saja, bukanlah tipelogi kepribadian. Tapi yang perlu kita
ketahui dan yakini bahwasanya ketika Al-Qur'an memberikan
perumpamaan, maka perumpamaan itu adalah sebaik dansesempurnanya
perumpamaan yang sesuai dengan objek yang diumpamakan. Sehingga
perumpamaan al-qur'an terhadap manusia yang mendustakan ayat-ayat
Allah SWT/manusia yang kehilangan sensitivitasnya terhadap norma-
norma yang diberikan tuhanannya adalah seperti anjing yang
menjulurkan lidahnya secara terus menerus.

Sungguh suatu perumpamaan yang memberikan gambaran yang cukup jelas
bagi manusia yang disebutkan Allah SWT, sebagai manusia yang tidak
konsisten terhadap apa yang telah di berikannya kepada manusia. Yaitu
manusia yang telah diberikan pengetahuan dan kebenaran dari Allah.
Sehingga Allah SWT menyamakannya dengan salah satu kepribadian anjing
yang utama ketika diberikan stimulus. Sebagaimana yang termaktub
dalam percobaan yang dilakukan oleh ivan Pavlov dengan anjingnya yang
melahirkan teori Classic Conditioning (pengondidian klasik) hingga
saat ini hasil percoban yang menghasilkan teori itu menjadi referensi
didalam dunia psikologi modern saat ini. Yang jika kita perhatikan
dan cermati percobaan ini memiliki korelasi yang baik dengan
pernyataan Allah SWT yang sebagaimana di tukil dari ayat 175-177 dari
surat Al-A'raf sekitar 14 abad yang lalu. Yang disampaikan oleh
Rasulullah kepada umatnya dengan sebaik-baiknya penyampaian saat itu.
Sehingga menjadi pelajaran yang sangat berarti dari generasi
kegenerasi yang memiliki kejernihan fitrah dan kematangan dalam
berfikir dan tulus dalam beramal.

Hingga dapat kita berfikir dan merasakan sejenak dengan melihat
kedalam diri kita dan melihat kedalam permasalahan bangsa ini. Apakah
kita merasakan kepribadian ini didalam diri kita, ada pada diri anak
bangsa ini. Sehingga kita bisa membaca apa yang terjadi pada diri
kita kemrin, saat ini, dan esok. Dan membaca nasib anak bangsa ini
kemrin, hari ini,dan hari esok kedepannya yang terjadi. Jika kemudian
perumpamaandan kebenaran dari hasil percobaan ini dimiliki diri kita
dan bangsa ini.

REFERENSI

Tafsir Fidzilail Qur'an surah Al-A'raf 138-Al-Anfal 40, Sayyid Quthb,
Gema Insani Press, Jakarta 2003

Personality Theories ; Melacak Kepibradian Anda Bersama Psikolog
Dunia , Prisma sphie, Jogjakarta 2006

Pengantar Psikologi Jilid satu, Rita L. Atkinson, Richard C.
Atkinson, Edward E. Smith, dan Darly J. Bem, Interaksara, Batam
center

Anjing, Wikipedia Indonesia ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Ivan Pavlov Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa
Indonesia.

Teori belajar behavioristik dan Teori belajar humanistik, Attin
Khalimah, pendidikan guru sekolah dasar Pendidikan guru pra sekolah
dan SD Fakultas pendidikan Universitas negeri yogyakarta 2007

* Ditulis Oleh Ridho Hudayana (Mahasiswa Fak. Psikologi UIN
Malang '05) yang saat ini diamanahi sebagai Ketua Pelaksana Magang
Peminat Psikologi Industri Fakultas Psikologi UIN Malang 2008

--- End forwarded message ---

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post