Ramadan dan Quran

Ramadan dan Quran

Ramadan bersama Quran telah memberi saya inspirasi bahwa betapa hebatnya islam, tetap dijaga Allah sejak 1400 tahun yang lalu hingga hari akhir nanti.

Bayangkan dari tahun ketahun Ramadan tetap ada, komplit dengan kegiatan ibadahnya : sahur, puasa seharian, shalat taraweh, membaca Quran, tahajud,zakat. . Suka tidak suka terhadap islam, Allah tetap menjaganya. Islam yang disampaikan Rasul saw sebagai utusan terakhir, tetap ada.

Tidak hanya saat ini islam dilecehkan,dihina, nabi diolok-olok, dikata-katai dengan berbagai julukan, namun orang yang masuk islam bertambah banyak, muslim yang beribadah tetap banyak.

Walaupun bulan puasa di Indonesia, saat ini, kuat kaitannya dengan mudik, dengan berlebaran yang harus dirayakan dengan baju baru, makan ketupat, hari saling memaafkan, namun inti ibadah Ramadan sendiri tetap dijalankan umat muslim yang berharap bertemu wajah Allah kelak, berharap rahmat Allah, ampunan dan dibebaskan dari api neraka. Dan para muslim yang khusyuk beribadah ini tetap terus dipelihara Allah berabad-abad walaupun tradisi berlebaran berubah-ubah. Pada jaman Rasul saw hari Iedul Fitri dimeriahkan dengan salig mendoakan semoga ibadah selama Ramadan diterima Allah, bukan tradisi saling memaafkan, di Indonesia 7 abad lalu tidak ada tradisi mudik, 10 abad yang akan datang belum tentu ada ketupat saat berlebaran. Subhanallah. . Saya pikir, rukun islam dan ibadah yag dicontohkan Rasul saw, tanpa tambahan-tambahan manusia, tetap dijaga Allah.

Ya, tadinya saya merasa khawatir dengan aliran-aliran yang terus bermunculan dalam islam, namun inti rukun islam yang 5 tetap dijalankan oleh para muslimin dan muslimat yang jumlahnya terus meningkat dan anehnya tetap dijalankan para pengikut aliran-aliran tadi dengan menambahkan atau mengurangi apa yang telah ditetapkan Allah dan dicontohkan Rasul saw. Allahu akbar, betapa hebatnya islam, tidak berubah.

Mungkin saja aliran dan imam yang 5 abad lalu diagung-agungkan saat ini sudah tidak ada lagi, mungkin saja ritual tertenu yang ditambahkan 3 abad yang lalu saat ini sudah hilang. Namun rukun islam tidak berubah.

Saat ini bermunculan pendidikan lintas agama, ataupun pendidikan yang mengedepankan berbuat baik tanpa harus beribadah dan patuh kepada Allah, sebagai cara untuk menghilangkan islam, anehnya muslim yang mengikuti pendidikan tersebut pasti masih ada yang shalat, puasa, paling tidak mengakui Allah. Atau mungkin saja 5 abad lagi pendidikan ini sudah berubah atau tidak ada sama sekali. Karena Rasul saw sendiri menghormati setiap orang tanpa memandang agamanya.

Jadi seorang muslim yang mempelajari Quran dan hadis tidak perlu sekolah khusus untuk menghargai agama lain, ataukah pendidikan lintas agama didirikan semata untuk menghadapi muslim yang sangat mencintai Allah dan berani menghadapi pemeluk agama lain tanpa mengedepankan sikap dakwah bertahap (dari lemah lembut hingga perang dijalan Allah) seperti yang diajarkan Rasul saw? Padahal banyak muslim yang mengedepankan dakwah yang lemah lembut, intinya pendidikan lintas agama hanya untuk mengalihkan ajaran islam yang agung atau untuk menunjukkan kelemahan manusia sendiri.

Apapun aliran dalam islam, apapun usaha untuk menjelekkan islam, apapun pemikiran dan tindakan untuk meniadakan Allah, namun islam yang dijaga Allah tetaplah sama sejak 1400 tahun lalu hingga nanti hari pembalasan.

Justru yang kita khawatirkan adalah anak, cucu, suami, istri, orang tua, teman, saudara, apakah mereka akan terus konsisten menjalankan perintah Allah dan Rasul saw sampai akhir hayatnya? Atau, apakah mereka berpaling menjauhi Allah dan apa yang dicontohkan Rasul saw? Apakah mereka mengikuti aliran dan pendidikan yang hendak mematikan islam atau menambah/mengurangi rukun islam?

Banyaknya aliran islam dan usaha menjatuhkan islam tidak akan menghilangkan islam atau mengurangi jumlah umat muslim. Mungkin saja 1 abad lagi jumlah muslim di Indonesia berkurang, namun jumlah muslim dibelahan dunia lain yang pindah dari agama lain menjadi islam karena hidayah Allah atau karena berpikir tentang ciptaan- ciptaan Allah dan keajaiban Quran semakin bertambah banyak.

Ramadan dan Quran telah membuktikan kekuasaan Allah atas manusia bahwa islam tidak dapat diakali atau diubah oleh siapapun. Tradisi boleh berganti, aliran islam bisa muncul dan hilang, ritual bisa berubah atau hilang, pelecehan dan olok-olok bisa berubah-ubah bentuknya, namun khusyuknya seorang muslim beribadah dan meyakini Allah dan hari akhir akan tetap sama hingga akhir zaman.

Allah telah menyebutnya dalam Quran bahwa Dia dengan mudah akan mengganti hambanya yang sombong, tidak mau beribadah dengan hamba yang taat dan patuh kepadaNya.

Alhamdulillah, betapa nikmatnya menjadi seorang muslim, yang diberi Quran oleh Allah berisikan tuntunan hidup dan diberi kesempatan untuk memikirkan hikmah isi Quran itu sendiri, terutama dalam Ramadan ini.

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post