Kado Inggris di Ulang Tahun Darwin ke-200

Kado Inggris di Ulang Tahun Darwin ke-200
Written by usamah

Biologi molekuler mulanya diyakini bakal makin mengokohkan pohon evolusi
Darwin. Di luar dugaan, temuan terkini justru menguburnya

Hidayatullah. com – Dengan ditemukannya struktur molekul DNA di tahun
1953, maka dimulailah pengkajian baru di bidang evolusi molekuler.
Teknologi maju memungkinkan pembacaan urutan satuan molekul pembentuk
rantai DNA, RNA dan protein. Hal ini membuat para ilmuwan perintisnya
bersemangat dan yakin bahwa temuan-temuan di bidang ini bakal
membuktikan kebenaran pohon silsilah evolusi makhluk hidup rekaan
Darwin. Para ilmuwan itu bertumpu pada anggapan yang sederhana: semakin
dekat kekerabatan dua spesies makhluk hidup maka semakin miriplah urutan
rantai DNA, RNA dan protein keduanya.

Anggapan Darwin salah

Awalnya penelitian itu berjalan baik. Namun lambat laun, semakin banyak
temuan yang didapatkan, maka semakin jelaslah bahwa pohon evolusinya
Darwin semakin tidak terbukti, alias khayalan semata. Misalnya, pohon
silsilah evolusi sejumlah spesies yang didasarkan pada urutan rantai RNA
ternyata tidak cocok dengan pohon silsilah evolusinya yang didasarkan
pada susunan rantai DNA.

Tidak hanya itu, anggapan dasar Darwin bahwa sifat-sifat bawaan makhluk
hidup diturunkan hanya secara vertikal saja, yakni makhluk hidup
menurunkan sifat-sifatnya hanya kepada keturunannya saja, ternyata juga
keliru. Dengan semakin banyaknya susunan gen-gen yang berhasil
tersekuensi (terbaca), maka semakin jelaslah bahwa pandangan Darwin itu
salah sama sekali.

"Terdapat pertukaran informasi genetis tanpa pilih antar
kelompok-kelompok yang beraneka ragam, kata Michael Rose, pakar biologi
evolusi di University of California, AS, sebagaimana dikutip majalah
iptek pro-evolusi New Scientist, 21 Januari 2009.

Ilmuwan menamakan pertukaran informasi genetis antar spesies makhluk
hidup ini sebagai pemindahan gen secara horisontal, Horizontal Gene
Transfer
(HGT). HGT seringkali terjadi pula antar kelompok yang sangat
berbeda secara taksonomi. HGT tidaklah diketahui di masa Darwin, di mana
sarana penelitian ilmiah sangatlah kuno dan terbelakang. Kini HGT
diketahui ilmuwan sebagai pemeran penting dalam pertukaran informasi
genetis.

Tanggapan ilmuwan evolusionis

Kalangan evolusionis memiliki tanggapan beragam, namun mereka sepakat
bahwa pohon evolusinya Darwin sudah tidak absah lagi secara ilmiah. Tapi
karena dogma yang diyakini buta, sebagian tampak sulit mengakui bahwa
evolusi hanyalah skenario khayalan yang tidak ada di alam nyata.
Contohnya adalah Eric Bapteste, pakar biologi evolusi di Pierre and
Marie Curie University, Paris, Prancis yang berujar:

"If you don't have a tree of life, what does it mean for evolutionary
biology
?... At first it's very scary... but in the past couple of years
people have begun to free their minds... The tree of life was useful...
It helped us to understand that evolution was real. But now we know more
about evolution, it's time to move on."

[Jika Anda tidak memiliki pohon kehidupan, apa itu artinya bagi biologi
evolusi?... Awalnya hal itu sangatlah menakutkan.. . namun dalam beberapa
tahun silam orang telah mulai membebaskan pikiran mereka.... Pohon
kehidupan tersebut [dulu] berguna... [Pohon] itu [dulu] membantu kita
memahami bahwa evolusi adalah nyata. Tapi sekarang kita tahu lebih
banyak mengenai evolusi, ini saatnya untuk melangkah ke depan]

Michael Syvanen, Biologiwan asal University of California, Davis, AS,
berpendapat mirip, "Kita telah menghancurkan pohon kehidupan
tersebut. Ia bukan lagi sebuah pohon. Ia adalah sebentuk jalinan yang
secara keseluruhan berbeda."

Michael Rose bahkan punya tanggapan yang lebih terbuka lagi, katanya:

"The tree of life is being politely buried, we all know that... What's
less accepted is that our whole fundamental view of biology needs to
change."

[Pohon kehidupan itu sedang dikubur dengan sopan, kita semua tahu
itu.... Apa yang kurang diakui adalah bahwa keseluruhan pandangan
mendasar kita tentang biologi perlu diubah]

Demikianlah, penuturan jujur Rose itu mengisyaratkan betapa sulit bagi
penganut dogmatis teori evolusi untuk meninggalkan cara pandang lama
tentang ilmu biologi, atau tepatnya cara pandang terhadap hidup dan
kehidupan yang terkungkung rapat oleh tempurung teori evolusi.

Sudah jelas bahwa tumbangnya pohon kehidupan Darwin adalah sebuah
isyarat ambruknya pokok-pokok ajaran mengenai makhluk hidup dan
kehidupan yang didasarkan pada teori evolusi. Ini karena pohon silsilah
evolusi kehidupan rekaan Charles Darwin adalah pilar utama yang tanpanya
teori evolusi tidak akan pernah muncul, sebagaimana dinyatakan sendiri
oleh New Scientist:

"The tree-of-life concept was absolutely central to Darwin's
thinking, equal in importance to natural selection, according to
biologist W. Ford Doolittle of Dalhousie University in Halifax, Nova
Scotia, Canada
. Without it the theory of evolution would never have
happened."

[Gagasan pohon kehidupan itu mutlak penting bagi pemikirannya Darwin,
sepenting seleksi alam, menurut pakar biologi W. Ford Doolittle dari
Dalhousie University di Halifax, Nova Scotia, Kanada. Tanpanya teori
evolusi tidak akan pernah terjadi]

Apa artinya? Dengan ambruknya pohon silsilah evolusi ini, maka teori
evolusi sebenarnya sudah terbukti memang tidak ada dan tidak pernah
terjadi dalam kenyataan di alam. Singkat kata, teori evolusi adalah
khayalan murni, sebagaimana khayalnya pohon silsilah evolusi kehidupan
itu sendiri. (bersambung) . [wwn/newscientist/ www.hidayatullah .com
<http://hidayatullah .com/> ]

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post