Jauhi Dosa-dosa Besar

“Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada
orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir
sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti
sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat
kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang
tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah
neraka.” [Ar Ra’d:35]

Allah telah menjanjikan surga bagi orang yang takwa.
Yaitu orang yang mengerjakan perintah Allah dan
menjauhi larangan Allah. Oleh karena itu hendaklah
kita mempelajari apa saja larangan atau hal-hal yang
diharamkan oleh Allah SWT agar kita tahu dan tidak
mengerjakannya.

Pertama-tama kita harus tahu bahwa dosa itu adalah
hal-hal yang membuat kita gelish/tidak tenang dan malu
jika diketahui orang lain:

Dari Nawas bin Sam’an ra bahwa Nabi SAW bersabda,
“Kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan
dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan
perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat
orang lain.” (HR. Muslim)

Dan dari Wabishah bin Ma’bad ra dia berkata: Aku
datang kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda,
“Apakah engkau datang untuk bertanya tentang
kebajikan?” Aku berkata,” Ya.” Beliau bersabda,
“Bertanyalah kepada hatimu. Kebajikan adalah apa
yang menjadikan tenang jiwa dan hati, sedangkan dosa
adalah apa yang menggelisahkan jiwa dan menimbulkan
keraguan dalam hati, meskipun orang-orang terus
membenarkanmu.” (Imam Ahmad bin Hambal dan Imam
Ad-Darimi)

Janganlah memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi
pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai (Allah).
(HR. Aththusi)

Syirik Dosa yang Terbesar dan Tidak Diampuni Allah SWT

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki- Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya.” [An Nisaa’:116]

Contoh Syirik adalah menyembah adanya Tuhan lain
selain Allah seperti Tuhan Yesus, Roh Kudus, Dewa
Matahari, Brahma, Syiwa, Wisnu, dan sebagainya.

Yang sering dilakukan ummat Islam adalah syirik kecil
seperti pergi ke Dukun atau Orang ”Pintar”,
memakai jimat (cincin, kalung, dsb), mempercayai
ramalan, dan sebagainya.

Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya
kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka
shalatnya selama empat puluh malam tidak akan
diterima. (HR. Muslim)

Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya
kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang
diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)

Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra,
kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah
syirik. (HR. Ibnu Majah)

Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena
ramalan mujur-sial maka dia telah bersyirik kepada
Allah. Para sahabat bertanya, "Apakah penebusannya, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah: "Ya Allah,
tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan
kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan
/ yang disembah) kecuali Engkau." (HR. Ahmad)

Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau
mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti
terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi
Allah menghilangkan perasaan itu dengan bertawakal.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Durhaka kepada Ibu dan Bapak (Orang Tua)

Termasuk dosa besar seorang yang mencaci-maki
ibu-bapaknya. Mereka bertanya, "Bagaimana (mungkin)
seorang yang mencaci-maki ayah dan ibunya sendiri?"
Nabi Saw menjawab, "Dia mencaci-maki ayah orang lain
lalu orang itu (membalas) mencaci-maki ayahnya dan dia
mencaci-maki ibu orang lain lalu orang lain itupun
(membalas) mencaci-maki ibunya. (Mutafaq'alaih)

Aku beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar.
(Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali).
Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka
terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi palsu atau
berucap palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring
kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali,
sedang kami mengharap beliau berhenti mengucapkannya) .
(Mutafaq'alaih)

Membunuh Manusia yang Tidak Berdosa

”Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi
Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang
manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,
atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka
seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya[412] . Dan barangsiapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul
Kami dengan (membawa) keterangan-keterang an yang
jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu
sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat
kerusakan dimuka bumi.” [Al Maa’idah:32]

Orang yang membunuh manusia secara zhalim (tidak dalam
rangka beladiri) dihukum qishash (bunuh):

”Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) , melainkan dengan suatu (alasan)
yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka
sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli
warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui
batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang
yang mendapat pertolongan.” [Al Israa’:33]

”Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan
sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di
dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya
serta menyediakan azab yang besar baginya.” [An
Nisaa’:93]

Bunuh Diri

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.” [An Nisaa’:29]

Membunuh, Berzina, dan Murtad

Dari Ibnu Mas'ud ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah Utusan
Allah, kecuali salah satu dari tiga orang: janda yang
berzina, pembunuh orang dan orang yang meninggalkan
agamanya berpisah dari jama'ah." Muttafaq Alaihi.

Dari 'Aisyah Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidak
halal membunuh seorang muslim kecuali salah satu dari
tiga hal: Orang yang telah kawin yang berzina, ia
dirajam; orang yang membunuh orang Islam dengan
sengaja, ia dibunuh; dan orang yang keluar dari agama
Islam lalu memerangi Allah dan Rasul-Nya, ia dibunuh
atau disalib atau dibuang jauh dari negerinya." [Abu
Dawud dan Nasa'i]

Riba (Mengambil Bunga)

Sering ada rentenir atau Bank yang menggunakan bunga
berlipat ganda hingga akhirnya orang yang tidak mampu
membayar kehilangan rumah karena disita.

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat) , sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa
yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.” [Al Baqarah:275]

”Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam
kekafiran, dan selalu berbuat dosa” [Al Baqarah:276]

”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut)
jika kamu orang-orang yang beriman.” [Al
Baqarah:277]

Mengapa negeri kita sering dilanda bencana? Mungkin
karena zina dan riba sudah merajalela di negeri ini.

Apabila perzinaan dan riba telah melanda suatu negeri
maka mereka (penghuninya) sudah menghalalkan atas
mereka sendiri siksaan Allah. (HR. Ath-Thabrani dan Al
Hakim)

Menyerupai Lawan Jenis, Berzina dengan Hewan, dan
Homoseks

Sering di TV pemain pria berpakaian perempuan untuk
memancing tawa, padahal itu dosa. Laki-laki tidak
boleh berdandan dan berpakaian seperti wanita,
demikian pula sebaliknya.

Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan petang
hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya,
"Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau lalu
menjawab, "Laki-laki yang menyerupai perempuan,
perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang
menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR.
Ahmad dan Ath-Thabrani)

Mengurangi Takaran atau Timbangan Ketika Berdagang

Sering pedagang sengaja mengurangi takaran atau
timbangan ketika berdagang agar cepat untung. Padahal
ini hanya membuat orang jadi kapok membeli di
tempatnya lagi karena sudah ditipu. Selain itu ini
adalah dosa dengan neraka Sijjiin sebagai balasannya.

Dari Ibnu Abbas dikemukakan bahwa ketika Rasulullah
saw. sampai ke Madinah, diketahui bahwa orang-orang
Madinah termasuk yang paling curang dalam takaran dan
timbangan. Maka Allah menurunkan ayat ini (S.83:1,2,3)
sebagai ancaman kepada orang-orang yang curang dalam
menimbang. Setelah ayat ini turun orang-orang Madinah
termasuk orang yang jujur dalam menimbang dan menakar.

(An-Nasa'i dan Ibnu Majah)

”Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari
orang lain mereka minta dipenuhi,
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang
lain, mereka mengurangi.” [Al Muthoffifiin: 1-3]

Menyembunyikan cacat barang atau barang palsu sama
dengan di atas.

Mencuri dan Minum Khamar / Minuman Keras

Banyak orang Islam yang minum bir dan minuman
beralkohol padahal itu haram.

Tiada seorang berzina selagi dia mukmin, tiada seorang
mencuri selagi dia mukmin, dan tiada seorang minum
khamar pada saat minum dia mukmin. (Mutafaq'alaih)

Tiap minuman yang memabukkan adalah haram (baik
sedikit maupun banyak). (HR. Ahmad)

Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk
surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua
orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan berlaku
dalam keluarganya (artinya, merelakan isteri atau anak
perempuannya berbuat serong atau zina). (HR.
An-Nasaa'i dan Ahmad)

Jangan Membakar Makhluk Allah

Pernah kita baca ada masyarakat yang membakar pencuri
karena marah. Padahal Allah melarang kita menghukum
dengan siksaan Allah.

Jangan menyiksa dengan siksaan Allah (artinya:
menyiksa dengan api). (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)

Jangan Mengkafirkan Sesama Muslim

Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan
dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan
dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan
berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)

Itulah daftar perbuatan dosa yang diharamkan Allah SWT
semoga kita terhindar dari itu semua. Jika ada dosa
tersebut yang kita perbuat, semoga Allah SWT memberi
kita kekuatan untuk menghentikan serta bertobat kepada
Allah SWT.

Dari Anas bin Malik ra dia berkata: Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman,
“Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku
dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah
kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika
dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau
meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak
Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa
kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang
kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu
apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan
sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi,

Tidak Berdusta

”Hai Nabi, apabila datang kepadamu
perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan
janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan
Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak
akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta
yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka
dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik,
maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah
ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah
maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al
Mumtahanah:12]

Mendapat/Membaca Informasi dari orang Fasik/Kafir
tanpa Memeriksa

Sering orang Islam mendapatkan informasi dari media
massa orang yang fasik ata kafir tanpa
tabayyuun/memeriksa berita sehingga akhirnya ummat
Islam menganggap Islam itu keras, Muslim adalah
teroris, MUI lembaga yang tidak kredibel, dan
sebagainya.

”Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu
orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah
dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” [Al
Hujuraat:6]
Oleh karena itu ummat Islam hendaknya mencerna
hati-hati berita dari kelompok kafir/Yahudi/ Liberal
seperti dari CNN, Fox, BBC, dan sebagainya agar tidak
termakan fitnah bahwa pejuang kemerdekaan Palestina
adalah teroris sementara negara Israel yang banyak
membantai ummat Islam justru baik.

Carilah berita dari Media Islam seperti TV Al Jazeera,
Hidayatullah. com, Eramuslim.com, dan sebagainya.

Berperang/Tawuran terhadap Sesama Muslim

Ummat Islam itu bersaudara. Sayangnya ternyata banyak
peperangan/tawuran terhadap sesama Muslim. Iraq
menyerang Iran, kemudian Iraq juga menyerang Kuwait
dan Arab Saudi yang dibalas Arab Saudi dengan
mengundang tentara kafir AS ke negaranya.

Di Indonesia pun sering terjadi tawuran sesama Muslim
yang tak jarang memakan korban jiwa. Baik antar warga
seperti warga Matraman, Otista Raya, Manggarai, atau
pun anak-anak SMP, SMA, atau Universitas. Aneh jika
mereka takut berjihad ke Palestina melawan penjajah
Yahudi tapi begitu berani ”berperang” sampai mati
terhadap sesama Muslim lewat tawuran.

”Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman
itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya!
Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap
yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu
kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah.
Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya
menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil;
sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku
adil.” [Al Hujuraat;9]

Meniru Orang Kafir

Karena pengaruh film Holywood atau Sinetron TV, banyak
remaja Islam yang meniru tingkah laku orang-orang
kafir dari pacaran di malam Minggu hingga berzina.

Barangsiapa menyerupai (meniru-niru) tingkah-laku
suatu kaum maka dia tergolong dari mereka. (HR. Abu
Dawud)

Merendahkan dan Menghina Sesama Muslim

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan
orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh
jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.
Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim.” [Al
Hujuraat:11]

Buruk Sangka dan Menggunjing

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan) , karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.” [Al Hujuraat:12]

Menghambur-hamburka n Uang atau Boros

Allah melarang ummat Islam hidup boros dengan
menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat atau
berlebihan seperti membeli barang terlampau mewah dan
banyak, merokok, membakar petasan, dan sebagainya.
Orang yang boros adalah saudara setan, begitu firman
Allah SWT.

”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat
akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam
perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburka n
(hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat
ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]

Bermegah-megahan

Sering orang bermegah-megahan dalam soal banyak harta,
anak, pengikut, kemuliaan, dan seumpamanya sehingga
lalai dari beribadah kepada Allah SWT.

Dari Ibnu Buraidah dikemukakan bahwa ayat 102:1-2
turun berkenaan dengan dua qabilah Anshar. Bani
Haritsah dan Bani Harts yang saling menyombongkan diri
dengan kekayaan dan keturunannya dengan saling
bertanya: "Apakah kalian mempunyai pahlawan yang
segagah dan secekatan si Anu?" Mereka menyombongkan
diri pula dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang
yang masih hidup. Mereka mengajak pula pergi ke kubur
untuk menyombongkan kepahlawanan dari golongannya yang
sudah gugur, dengan menunjukkan kuburannya. Ayat ini
(S.102:1-2) turun sebagai teguran kepada orang-orang
yang hidup bermegah-megah sehingga terlalaikan
ibadahnya kepada Allah.
(Ibnu Abi Hatim)

”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu itu)” [At Takatsuur:1- 3]

Mengumbar Aurat

Aurat mukmin terhadap mukmin yang lain haram (HR.
Ath-Thahawi)

Apabila perzinaan dan riba telah melanda suatu negeri
maka mereka (penghuninya) sudah menghalalkan atas
mereka sendiri siksaan Allah. (HR. Ath-Thabrani dan Al
Hakim)

Nabi SAW bersabda: ”Ada dua golongan dari penghuni
neraka yang aku tidak sampai melihat mereka yaitu
suatu kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi
(yang) dipakai untuk memukuli orang-orang dan
wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka
melenggang bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang
miring. Mereka tidak akan masuk surga atau mencium
harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan dari
jarak sekian sekian. (HR. Muslim)

Selain hal di atas dilarang pula berbagai penyakit
hati seperti Sombong, Riya, Kikir, Dengki, dan
sebagainya.

”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan
sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak
dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan
sampai setinggi gunung.” [Al Israa’:37]

(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke
pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di
dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi
orang-orang yang sombong." [Al Mu’miin

”Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang
keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan
maksud riya' kepada manusia serta menghalangi (orang)
dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang
mereka kerjakan.” [Al Anfaal:47]

”Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu
pada lehermu (kikir) dan janganlah kamu terlalu
mengulurkannya (royal) karena itu kamu menjadi tercela
dan menyesal.” [Al Israa’:29]

”(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang
lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah
yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah
menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang
menghinakan.” [An Nisaa’:37]

” dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." [Al
Falaq:5]

Jika kita mengerjakan salah satu dari dosa di atas,
hendaknya kita berusaha menghentikannya dan bertobat
kepada Allah SWT karena sesungguhnya Allah Maha
Pengampun dan penerima Taubat.

“..Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
[An-Nuur:31)

“ Katakanlah: "Hai hamba-hamba- Ku yang malampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[Az-Zumar:53]

“Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku
dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah
kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika
dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau
meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak
Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa
kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang
kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu
apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan
sebesar itu pula.” [HR. Tirmidzi]

Media Islam – Belajar Islam sesuai Al Qur’an dan
hadits
www.media-islam. or.id

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post