Cerita Ramadhan

Allah SWT berfirman: "Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tua." (Qs.
Al Ankabuut [29] : 8)

Bismillahirrahmanirrahim,

Siang itu saat I'tikaf
di sebuah masjid di bilangan Jendral Sudirman Jakarta datang seorang pria
bernama Mucthar (bukan nama sebenarnya). Pria ini adalah orang berada, dari
paras dan pakaian yang dikenakannya saya dapat menyimpulkan itu.

Kami berbincang usai
shalat Zhuhur. Dan kami mencoba merenungi karunia apa yang pernah Allah Swt
limpahkan selama hidup.

Satu per satu orang
mengutarakan karunia Allah yang ia rasakan. Subhanallah, terkadang dalam duduk
sesaat merenungi karunia Allah bersama kumpulan orang-orang yang shalih bisa
membuat hidup lebih berarti dan sarat makna.

Maka satu demi satu
masing-masing kami merasakan betapa Allah Swt sangat sayang kepada setiap
hambaNya. Namun sedikit sekali dari manusia yang pandai bersyukur kepada Allah
Swt.

Kini giliran Muchtar
untuk bicara. Ia menyatakan bahwa sampai saat ini dia bekerja sebagai konsultan
dalam bidang pertambangan.

"Tidak melulu
orang yang bekerja di bidang ini selalu berlebih harta" menurutnya.
"Namun perkara lapang atau sempit, sebetulnya ada dalam hati masing-masing
orang" lanjutnya.

"Saya ingat tahun
90-an, saya punya uang sekitar Rp40 juta. Istri saya berencana menggunakan uang
itu untuk membeli sebuah rumah di Serpong, dan memang saat itu kami belum
memiliki rumah…. Kemudian saya usul kepada istri bahwa kedua orang tua saya dan
kedua orang tuanya belum pernah berhaji. Mumpung mereka masih ada umur dan kita
ada kelapangan uang 40 juta ini, kiranya berkenankah istri saya untuk
mengikhlaskan uang ini untuk memberangkatkan mereka berempat ke tanah
suci?" Muchtar menjelaskan awal masalah kepada kami semua.



Selanjutnya Muchtar mengutarakan
bahwa malam itu setelah melewati beberapa pertimbangan akhirnya sang istri
menuruti usulnya. Dan proses itu tidak mudah, berkali-kali istrinya berpikiran
goyah, sehingga hampir membatalkan niat untuk memberangkatkan haji keempat
orang tua mereka.



"Namun saya
bilang kepada istri saya, bahwa ini adalah bentuk bakti kita kepada orang tua.
Pastilah Allah akan bayar kebaikan ini….! Apalagi sesampainya di sana, orang
tua kita akan mendoakan di tempat-tempat mustajab. Aku jamin, Allah pasti akan
membalas kebaikan ini!" jelas Muchtar kepada istrinya.



Ketegaran hati pun
mengkristal dan niat suci itu pun terlaksanakan. Saat itu ongkos naik haji
(ONH) kira-kira Rp7 juta-an. Ditambah biaya bimbingan dan biaya hidup selama di
tanah suci maka kira-kira uang Rp 40 juta itu adalah cukup.



Maka berangkatlah keempat orang yang dicintai Muchtar dan istrinya ke tanah
suci untuk berhaji.



Tidak ada yang sia-sia saat kita melakukan kebaikan. Energi kebaikan itu
akan kembali kepada pemiliknya. Bahkan boleh jadi ia akan kembali menjadi besar
hingga menggunung dan mengejutkan pemilik kebaikan itu. Apalagi bila kebaikan
itu ditunaikan kepada orang tua yang begitu berjasa atas kehidupan kita?
Bukankah Allah akan ridha bila orang tua meridhai kita?!





Hanya 3 bulan
berselang dari pendaftaran haji dan penyerahan biaya haji itu. Orang tua pun
belum berangkat haji ke tanah suci, namun Muchtar sudah mendapatkan balasan
ilahi.



"Saya gak sangka
pak, saat itu saya menerima bonus akhir tahun dari perusahaan senilai Rp360
juta…! Saya kaget dan saya teramat
bersyukur kepada Allah Swt Yang Maha Pemurah. Sesampainya di rumah saya
ceritakan ini kepada istri, dan istri saya pun terperanjat. Akhirnya, kami
merasakan betapa Allah Swt menepati janjinya." Jelas Muchtar.



Uang itu ia belikan mobil
dan sebuah rumah. Ya sebuah rumah yang dibeli setelah ditangguhkan keinginan
memilikinya demi berbakti kepada orang tua. Rumah itu kini lebih besar Allah
beri daripada keinginan semula. Bukankah ini adalah sebuah keberuntungan? Ya,
karenanya perbanyaklah kebaikan dan berbaktilah kepada orang tua!



Salam,

Bobby Herwibowo

www.kaunee.com

===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
==================================================

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post