IBU : AKU HAMIL ENGGAK YA?

Yuk, kenali tanda-tandanya!
Dita begitu suprise mengetahui dirinya hamil. Ia memang sempat "curiga" karena telat datang bulan dan payudaranya terasa membengkak. Tetapi karena enggak mau geer duluan, pengantin baru ini melakukan tes urine dan hasilnya ternyata positif. Sorenya ia menelepon sang suami untuk mengabarkan berita suka cita ini dan mengajaknya pergi ke klinik untuk kepastian lebih lanjut. Dokter pun menyatakan ia hamil 8 minggu.
Dita merupakan contoh ibu yang peka akan tanda-tanda alamiah kehamilan. Soalnya ada lo, ibu yang cuek. Meski sudah telat haid beberapa bulan tetap tak sadar dirinya hamil. Satu hal yang paling dikhawatirkan tentu bila yang bersangkutan melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya atau janin lantaran tidak tahu dirinya hamil. Paling sering adalah mengonsumsi obat-obatan atau melakukan olahraga yang berisiko keguguran.
Lalu bagaimana, dong? "Setiap wanita, terutama wanita yang sudah menikah dan tidak ber-KB, jika mengalami terlambat haid jangan lekas minum obat, terutama obat-obatan untuk melancarkan haid karena bisa jadi dirinya sedang hamil," saran dr. T. Otamar Samsudin, SpOG, dari RS MMC Kuningan, Jakarta Selatan.
LIMA TANDA ALAMIAH
Selain itu, ibu mesti mengetahui tanda-tanda kehamilan alamiah untuk dapat mengetahui dirinya hamil atau tidak sedini mungkin. Meski kehamilan dapat diketahui secara pasti dengan USG, misalnya, tentu akan tidak efisien jika pemeriksaan dilakukan setiap kali ibu merasa dirinya hamil.
Oleh karenanya, penting bagi ibu untuk bisa mengenali tanda-tanda alamiah kehamilan, seperti:
1. Terlambat menstruasi. Ini merupakan tanda utama karena tidak mungkin seorang wanita hamil mengalami haid. Toh, telat mens tidak menjamin 100 % ibu sedang berbadan dua, sebab bisa juga merupakan indikasi lain, seperti kelainan hormonal, stres atau kacapekan. " Untuk itu jika ibu sudah satu minggu atau lebih telat menstruasi, pastikan lagi dengan mengamati tanda-tanda alamiah kehamilan lainnya," ujar Otamar.
2. Mual-muntah yang disebabkan pengaruh hormonal. Biasanya terjadi di pagi hari (morning sickness) tapi bisa juga dipicu oleh hal tertentu, seperti bau-bauan/wewangian tertentu atau mengonsumsi makan-makanan tertentu.
3. Pusing, kadang disertai demam ringan akibat perubahan hormonal.
4. Adanya perubahan fisik, seperti tubuh bertambah berat/besar atau perut tampak tidak seperti biasanya.
5. Payudara semakin membesar, kencang, dan areola menghitam serta puting menyembul.
TES URINE
Tanda-tanda alamiah tadi tentu perlu dikonfirmasikan dengan melakukan uji kehamilan lain. Yang paling sederhana adalah dengan menjalani tes urine. Cara penggunaannya relatif mudah dan biasanya tercantum jelas pada leaflet di dalam kemasannya. Sayang, tes urine pun tidak 100 % akurat. Kadang-kadang hasilnya negatif, padahal sebenarnya positif. Hal ini mungkin terjadi karena:
* Faktor hormonal ibu. Jumlah progesteron yang masih kurang saat dilakukan tes urine umumnya akan menunjukkan hasil negatif meski ibu sebenarnya sedang berbadan dua. Tapi kasus ini jarang terjadi.
* Alat tes rusak.
* Kesalahan prosedur. Jika ibu tidak menjalankan tes sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan, hasil yang didapat bisa tidak akurat. Contoh, pada petunjuk tertulis agar hasil dibaca setelah 5 detik, tapi ibu membacanya kurang dari waktu tersebut. Lantaran itu hasil tes urinenya salah.
PEMERIKSAAN USG
Jika hasil tes urine menunjukkan negatif namun ibu amat yakin tengah mengandung segera lakukan pemeriksaan USG dengan mendatangi rumah sakit/klinik bersalin terdekat. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaaan dengan menggunakan USG (dari luar atau melalui vagina).
Dengan teknologi gelombang bunyi berfrekuensi tinggi ini, dokter dapat mengetahui kondisi janin dengan optimal, memastikan usia kehamilan serta memperkirakan tanggal kelahirannya. Dengan USG, dokter pun bisa melihat kelainan-kelainan di rahim ibu, misalnya kista, miom atau lainnya.
Tentu saja, meski ada teknologi canggih, mengenali tanda-tanda alamiah kehamilan tetap diperlukan. Dengan begitu, kita dapat segera mengetahui bahwa ada makhluk mungil yang sedang tumbuh di rahim yang amat membutuhkan perhatian kita.
WASPADAI HAMIL DI LUAR KANDUNGAN
Manfaat lain pemeriksaan USG adalah untuk mendeteksi apakah kehamilan terjadi di dalam atau di luar kandungan. Kehamilan yang terjadi di luar kandungan atau disebut juga kehamilan ektopik merupakan kehamilan tidak normal dan perlu ditangani segera. Kehamilan ektopik, bisa terjadi di saluran tuba, kornu (tanduk rahim), indung telur, atau justru di dalam perut.
Tentunya, dengan makin membesarnya janin, baik saluran tuba, indung telur, ataupun kornu bisa pecah dan mengakibatkan perdarahan di dalam perut. "Kalau kehamilan di luar kandungan dapat terdeteksi dini, tentu penanganannya lebih baik. Bila tuba atau salurannya belum robek atau pecah biasanya ibu masih bisa diberi obat untuk menghancurkan kehamilan tersebut. Tapi kalau sudah pecah maka janin dan saluran tuba harus dibuang. Ibu masih tetap bisa hamil, tapi kemungkinannya lebih kecil daripada yang memiliki dua saluran tuba," urai Otamar.
Penyebab kehamilan ektopik adalah kelainan saluran tuba yang dapat diakibatkan oleh infeksi, misalnya, infeksi pada vagina seperti keputihan yang pengobatannya tidak tuntas sehingga infeksi yang terjadi di vagina akan naik dan menjalar masuk ke dalam rahim, lalu akhirnya ke tuba. Selain itu, infeksi juga dapat diakibatkan oleh bercak endometriosis yang menempel di tuba.
Gazali Solahuddin. Ilustrator: Pugoeh

Minggu ke-19 Konsepsi (Minggu ke-21 HPHT)
JANIN MENELAN CAIRAN KETUBAN
Ketuban yang tertelan membantu pertumbuhan dan perkembangan sistem pencernaan janin.
Janin makin bertambah besar. Di minggu ini beratnya sekitar 300 g. Panjang janin dari puncak kepala hingga bokong mencapai 16-18 cm. Berbagai sistem organ mengalami perkembangan atau pematangan. Misalnya, di bagian lidah sudah terbentuk ujung-ujung pengecap. Indra peraba pun terus berkembang seiring perkembangan otak serta ujung saraf.
Struktur tubuh makin lengkap. Jantung makin kuat dengan bertambahnya usia janin. Terbentuk jaringan lemak sebagai bahan dasar bagi produksi panas tubuh. Lemak ini juga merupakan energi untuk beraktivitas.
Air ketuban membuat janin merasa hangat dan nyaman. Ketuban memudahkan gerakan janin sehingga dapat bergerak bebas. Melalui USG, janin tampak mengisap ibu jari, posisi tangan di wajah dan sebagainya. Cairan ketuban bisa saja tertelan oleh janin. Berdasarkan penelitian, cairan ketuban dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan sistem pencernaan janin. Alhasil, setelah lahir kelak sistem pencernaannya akan berfungsi. Sementara air ketuban yang masuk ke dalam paru-paru akan melatih pernapasan.
Kulit janin berwarna kemerahan dan tampak seperti "keriput". Di jari-jari kaki serta tangan sudah tampak kuku. Gerakan tangan dan kakinya makin bertambah kuat lantaran otot-ototnya terus berkembang. Gerakan sang janin tentu sudah bisa dirasakan ibu.
KAKI MEMBENGKAK
Di minggu ini, letak rahim kira-kira 1 cm di atas pusar. Kenaikan berat badan ibu sekitar 4-6 kg. Ketika rahim membesar, kulit serta otot-otot perut meregang. Akibatnya, perut terasa gatal. Kejadian alamiah ini dapat diatasi dengan cara menggunakan losion khusus. Yang jelas, jangan digaruk agar kulit perut tak terluka. Selain rahim yang terus membesar, bagian-bagian tubuh ibu yang lain juga terus berubah. Contohnya, terjadi pembengkakan di kaki bagian bawah. Sebagai upaya antisipasi, sering-seringlah istirahatkan kaki.
Hormon-hormon yang diproduksi ternyata mengakibatkan tulang ibu menjadi rawan cedera. Apalagi bila kegiatan yang dilakukan terlalu berat dan menimbulkan gerakan menghentak. Lantaran itu, batasi aktivitas fisik terutama yang berkaitan dengan tulang punggung. Perhatikan pula sikap tubuh yang baik saat berjalan, duduk, maupun berdiri. Jaga agar tulang punggung tetap tegak namun relaks. Selain itu, hindari sikap membungkuk, misalnya ketika hendak mengambil sesuatu dari lantai.
Selain itu, jumlah cairan atau sekresi yang keluar dari vagina meningkat. Warnanya putih atau kekuningan serta agak kental. Ini bukan pertanda terjadinya infeksi. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya aliran darah menuju kulit serta otot-otot sekitar vagina. Sebagai upaya preventif agar tak merasa risih, ibu perlu menggunakan pembalut khusus supaya cairan tak merembes.
Namun, bisa saja terjadi infeksi di usia kehamilan ini. Cirinya, bila rembesan cairan itu berbau tak sedap, berwarna kuning atau hijau, serta menyebabkan iritasi atau rasa gatal di sekitar atau di dalam vagina. Bila mengalami hal tersebut, segera berkonsultasilah dengan dokter kandungan.
Hilman
Konsultan ahli: dr. H. Inayatullah Rifai, Sp.OG dari RS Azra, Bogor

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post