Menanti Kabupaten Meranti

Menanti Kabupaten Meranti


TUJUAN dari sebuah pemekaran wilayah adalah untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan terhadap suatu kawasan, sehingga rakyat yang bermukim di kawasan itu lebih merasa terayomi oleh pemerintahannya, sehingga lebih mudah dalam mendapatkan pelayanan keamanan, kenyamanan sekaligus kesejahteraan. Itulah hakekat perjuangan pemekaran wilayah di Provinsi Riau yang telah dilakukan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Pulau-pulau Merbau, Ransang dan Tebingtinggi yang disingkat dengan Meranti merupakan salah satu kawasan di Riau yang saat ini sedang berjuang untuk menjadi sebuah kabupaten. Keinginan ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun silam tatkala beberapa kawasan di Riau sama-sama berjuang dalam mendapatkan pemekaran wilayah. Sayangnya perjuangan mereka agak sedikit terlambat dalam melengkapi syarat administrasi, sehingga tidak terikutkan dalam proses pemekaran wilayah tersebut. Bayangkan Riau yang pada awalnya hanya memiliki lima kabupaten saja, dengan satu kotamadya dan satu daerah administratif, tiba-tiba berubah menjadi 16 kabupaten dan kota. Saya selaku penggagas sekaligus ikut berjuang dalam membentuk salah satu kabupaten di Riau sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang dalam pembentukan kabupaten dimaksud, sehingga dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama gagasan bisa diwujudkan menjadi kenyataan.

Banyak orang yang berfikir mustahil, namun itulah kenyataan. Saya sangat yakin dengan kekuasaan Allah. Kalau Allah telah berkehendak (kun), maka pastilah akan terjadi (fayakun). Kita selaku hamba Allah (mahluk ciptaan-Nya) berkewajiban hanya berusaha dan berupaya dengan sungguh-sungguh, sedangkan keputusan tetap di tangan Allah. Satu hal yang terpenting dalam setiap berjuang, niat hendaklah tulus hanya semata untuk mendapatkan redho Allah. Jika Allah telah berkehendak, Insya Allah semua impian akan terwujud, semua harapan akan terkabul. Allah akan memberi jalan yang mudah bagi orang-orang yang berani berjuang dan rela berkorban demi mengharapkan dan mendapatkan keredhoan-Nya.

Ternyata niat masyarakat Kabupaten Bengkalis yang berdomisili di tiga kawasan pulau itu tidaklah surut. Walaupun agak terlambat namun mereka tetap berjuang demi menggapai cita-cita. Keinginan mereka kelihatannya sudah mulai menunjukkan titik terang dengan adanya persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan juga Plt Gubernur Riau. Momentum saat ini memang sangat tepat. Kejelian dalam menangkap peluang itulah sebenarnya yang teramat penting. Sekali peluang terlepas, maka akan sulit kembali berulang. Saya turut berdoa kiranya perjuangan teman-teman dikabulkan Allah dan mendapat persetujuan pemerintah, sehingga Kabupaten Meranti benar-benar terwujud dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama.

Adalah menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah di setiap jejang kepemerintahan untuk menciptakan keamanan, kenyamanan, kedamaian serta kesejahteraan bagi rakyatnya. Rakyat Indonesia termasuk di Riau sebenarnya tidaklah berharap terlalu banyak terhadap pemerintah maupun pemimpin negara selain untuk terciptanya keamanan, kenyamanan, kedamaian serta kesejahteraan itu. Andaikan setiap pemimpin pada setiap jenjang kepemimpinan dapat memahami akan tugas dan tanggung jawabnya untuk menciptakan keamanan, kenyamanan dan kedamaian serta kesejahteraan itu dan berusaha sekuat daya untuk mencapainya, maka dapat dipastikan pemimpin itu pasti akan dicintai rakyat. Untuk itulah setiap pemimpin atau calon pemimpin hendaklah berusaha selama masa kepemimpinannya untuk mengayomi masyarakat dengan menegakkan keadilan, kejujuran serta hukum dan peraturan yang ditegakkan. Tak akan ada keamanan, kenyamanan, kedamaian serta kesejahteraan tanpa keadilan dan hukum yang ditegakkan, terutama hukum-hukum Allah yang diturunkan melalui Rasul.

Memang tugas dan tanggung jawab pihak keamanan cukup berat dalam menciptakan keamanan sekaligus keadilan. Karena itu sangat wajar jika mereka mendapat perhatian serius dari pemerintah dengan memberi insentif lebih. Gangguan sekecil apapun dalam bidang keamanan, kenyamanan dan kedamaian seperti pencurian, perampokan, pemerkosaan, apalagi pembunuhan dan lain sebagainya, termasuk dalam tindak pidana korupsi, haruslah dicegah sedini mungkin.

Kalau negeri ini sudah aman, maka dapat dipastikan pemerintah bersama rakyat akan dapat membangun negeri ini secara lebih baik dan benar dengan memanfaatkan segala potensi sumber daya yang dianugerahi Allah. Saya yang pernah bermukim di Selatpanjang puluhan tahun yang lalu sangat memahami bahwa daerah ini memiliki potensi sumber daya yang cukup besar. Kota Selatpanjang sendiri selain dapat dijadikan sebagai ibukota kabupaten, kota ini juga dapat dikembangkan sebagai pusat industri. Berbagai produk olahan sudah ada di kota ini, termasuk pembuatan kapal niaga dan juga kapal ikan.

Hanya sayangnya, karena bahan baku kayu sudah sangat berkurang menyebabkan produksi kapal kayu ini sudah sangat menurun. Namun industri perkapalan itu saya kira masih tetap bisa dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti dari fiber glass yang sekarang cukup berkembang di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Industri pengolahan hasil-hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, juga cukup potensial untuk dikembangkan di kota ini. Produksi bahan baku itu berbagai produk itu bisa dikembangkan di kawasan yang akan dimekarkan tersebut. Sejak zaman dahulu sampai sekarang Selatpanjang masih terkenal sebagai penghasil sagu dan juga ikan.

Di sektor perikanan, sebenarnya kita sudah menyiapkan pelabuhan Tanjung Samak di Pulau Rangsang sebagai pusat industri perikanan modern. Kita juga sudah menyiapkan master plan serta rencana tata ruang secara rinci (detail engineering design). Di sana juga sudah disediakan lahan seluas 20 Ha oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis untuk membangun pabrik pengolahan ikan secara modern beserta seluruh fasilitas pelabuhannya. Hanya saja penyediaan listrik, air bersih dan bahan bakar minyak masih memerlukan perhatian dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait. Sebagian dari nelayan di daerah ini juga sudah dilatih untuk menangkap ikan di perairan laut Cina Selatan dengan cara memagangkan mereka bersama dengan kapal-kapal ikan purse seine dari Batam. Harapan kita mudah-mudahan suatu saat nelayan-nelayan yang masih menangkap ikan di perairan sempit di Selat Melaka dapat dialihkan ke perairan yang lebih luas di Laut Cina Selatan. Selain itu daerah ini juga dapat dikembangkan sebagai kawaan usaha budidaya ikan dalam keramba jaring apung dan juga tambak udang.

Pada saat ini sedang dilakukan pengkajian pemeliharaan ikan kakap putih yang dikombinasikan dengan rumput laut jenis glacilaria di Sungai Suir Selatpanjang. Berdasarkan hasil pengamatan sementara, ternyata rumput laut jenis ini bertumbuh dengan baik di tambak udang/ikan. Kita sangat paham bahwa rumput laut sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia sebagai bahan baku berbagai industri. Karena itu prospek pemasaran rumput laut untuk tujuan ekspor sangat baik dikembangkan termasuk di Riau. Kita sekarang juga sedang berjuang dalam melakukan domestikasi ikan Kurau sebagai ikan andalan masyarakat Bengkalis.

Mudah-mudahan suatu saat usaha budidaya ikan dalam keramba jaring apung ataupun kolam dan tambak benar-benar bisa menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat pesisir dan juga masyarakat pedalaman (sungai) di Riau. Namun hal itu tidak mungkin dapat dilakukan tanpa kolaborasi, koordinasi dan konsultasi (K3) antar pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi terkait, masyarakat, dunia usaha dan juga sektor keuangan/perbankan. Selamat menanti Kabupaten Meranti, semoga penantian tidak terlalu lama. Amin.***

Sumber : www.riaupos.com

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post