IBU : Habis Melahirkan,

Sebenarnya hal itu masih wajar, namun ada sakit perut yang butuh penanganan dokter. Bagaimana cara mengenalinya?

Setelah bayi lahir, proses pemulihan tubuh ibu pun dimulai. Biasanya kondisi ini kurang mendapat perhatian karena Anda lebih asyik dengan si kecil. Anda baru menyadarinya jika ada bagian tubuh yang sakit dan mengganggu, seperti sakit perut. Sakit yang bisa berlangsung selama berhari-hari ini sebenarnya bisa segera diatasi asal ditangani dengan benar.

• Berkelit dari sembelit
Rasa sakit akibat proses persalinan yang panjang ataupun bekas jahitan di vagina yang belum sembuh sempurna, seringkali menyebabkan para ibu yang baru melahirkan menjadi takut buang air besar. Khawatir jahitan robek, begitu alasan mereka. Padahal, kedua “saluran penting” itu tidak saling berhubungan.
Akibat ditahan-tahan keluar, tinja pun menjadi lebih keras. Karena semakin keras, jadinya malah muncul problem baru, yaitu si ibu jadi sembelit. Tentu saja, akibat sembelit ini perut jadi terasa tidak nyaman; terasa sangat penuh, tapi untuk ke buang air besar tak juga kunjung keluar.
Sebagai jalan keluar, cobalah banyak minum cairan dan makan makanan yang berserat, serta lakukan olahraga ringan untuk membantu proses gerakan usus. Ini artinya, buah-buahan dan sayuran berserat tinggi harus masuk dalam setiap menu Anda.
Jika hal ini tidak mempan juga, Anda bisa konsultasi ke dokter. Mungkin saja Anda akan mendapatkan bantuan obat pencahar agar proses “pembuangan” bisa berjalan lancar.

2. Mulas karena kontraksi
Jangan mengira mulas seperti kontraksi yang dialami menjelang melahirkan sudah tidak muncul lagi. Sampai sekitar seminggu setelah persalinan, pada saat-saat tertentu, rasa sakit di perut seperti mulas menjelang melahirkan, kadang-kadang muncul lagi.
Tapi jangan khawatir, sakit perut yang satu ini normal dialami oleh ibu yang baru melahirkan. Ini malah pertanda baik, karena rahim Anda berkontraksi lagi untuk penyusutan/pemulihan, setelah berbulan-bulan bekerja keras sebagai wadah janin. Pembuluh darah di rahim pun menyusut, sebagai proses alami mencegah terjadinya perdarahan.
Rasa sakit ini pada umumnya muncul juga ketika Anda menyusui bayi beberapa hari setelah melahirkan. Proses isapan di payudara memang bisa juga merangsang rahim untuk berkontraksi.
Itu sebabnya pemberian ASI untuk bayi segera setelah persalinan, sangat dianjurkan. Karena, bukan saja mempererat hubungan ibu dan bayinya, tapi juga membantu proses pemulihan rahim dengan kontraksi yang ditimbulkannya. Kalaupun Anda tak tahan dengan rasa sakit akibat mulas ini, Anda dapat minta obat kepada dokter.

3. Infeksi dari makanan
Jangan anggap remeh jika Anda merasa sakit perut disertai rasa mual sampai muntah-muntah, apalagi disertai diare. Bisa jadi, ini merupakan gejala infeksi di saluran pencernaan. Rupanya kondisi tubuh yang masih lemah sehabis melahirkan menyebabkan Anda mudah mengalami infeksi jika makan sembarangan.
Akibat muntah-muntah dan diare, dikhawatirkan Anda mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Dalam kondisi ini Anda akan merasa lemas.
Jika penyebabnya adalah virus, maka penyakitnya akan hilang sendiri dalam waktu satu atau dua hari. Hanya saja, Anda tetap harus banyak minum untuk mencegah kekurangan cairan tubuh.
Jika penyebabnya adalah bakteri, selain harus banyak minum untuk mengatasi kekurangan cairan yang mungkin terjadi, Anda juga harus mendapatkan antibiotik dari dokter. Apabila Anda muntah dan diare terlalu banyak, bisa jadi Anda perlu mendapatkan tambahan cairan melalui pembuluh darah balik alias diinfus. Nah, untuk bisa tahu penyebabnya, hasil muntahan atau tinja perlu diperiksa di laboratorium.

4. Tak cocok minum susu
Bukan cuma bayi yang tidak cocok minum susu. Orang dewasa pun bisa saja alergi susu. Begitu minum susu, langsung sakit perut dan buang-buang air. Dalam kondisi tersebut, alat pencernaan Anda tidak bisa mencerna laktosa yang ada dalam susu. Padahal, sebagai ibu yang baru melahirkan dan harus menyusui, Anda membutuhan kalsium cukup tinggi.
Jalan keluarnya, coba saja minum susu bebas laktosa, susu kedelai atau yogurt. Mereka yang alergi terhadap susu sapi, biasanya bisa mengkonsumsi yoghurt (susu yang sudah diasamkan).
Selain itu, untuk menggantikan kalsium dari susu, Anda bisa mengonsumsi tablet kalsium yang dijual bebas. Minum sesuai dengan anjuran yang ada di kemasan, atau akan lebih baik bila tanya ke dokter Anda lebih dulu.

5. Kembung sakit lambung
Perut Anda kembung dan lambung terasa sakit seperti ditusuk-tusuk? Kondisi ini memang bisa Anda alami kapan saja, bahkan juga setelah melahirkan. Sakit lambung yang selama ini banyak diperkirakan orang karena stres, bisa jadi dialami juga oleh para ibu yang merasa lelah setelah melahirkan dan mengurus bayinya. Jika gejalanya hanya kembung dan sembuh dalam beberapa jam, mungkin memang hanya karena gangguan meningkatnya asam lambung yang ringan.
Sekalipun begitu, sakit lambung yang terus-menerus perlu diperhatikan dengan serius, karena mungkin saja terjadi akibat luka di dinding lambung yang kemudian memproduksi bakteri. Luka ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Antara lain, karena obat, atau karena asam lambung yang terlalu banyak sehingga merusak dinding lambung.
Beberapa jenis obat memang ada yang merangsang terjadinya luka di dinding lambung, sehingga jika Anda ke dokter dengan keluhan sakit lambung, sebaiknya juga menyampaikan obat apa saja yang Anda minum sehari-hari. Jika sakit tersebut disebabkan oleh obat-obatan yang bisa menggerus dinding lambung, maka dokter biasanya akan menghentikan pemakaian obat tersebut, selain obat-obatan yang menurunkan asam lambung.
Jika penyebabnya adalah bakteri, maka dokter akan memberikan obat antibiotika kombinasi untuk menyembuhkan. Untuk sementara, Anda sendiri sebaiknya mencegah makanan-makanan yang bisa merangsang lambung, seperti yang pedas, berbumbu, atau yang asam.

Retno W. Supriyadi
Konsultasi ilmiah: dr. Lastiko Bramantyo, Sp.OG, POGI Jaya, RSIA Hermina, Jakarta .
Pengarah gaya: Diah Takarina Isdiono
Foto: Dennie Ramon & Harry Hikmatullah

Boks:
Pertolongan Pertama di Rumah

Gejala yang Terasa Yang Perlu Dilakukan
Mual–mual Makan biskuit atau camilan ringan lainnya. Jika ada, permen jahe atau biskuit jahe akan mengurangi rasa mual.
Muntah-muntah Segera minum air hangat atau teh hangat, dan makan sup hangat. Setelah itu, Anda bisa minum minuman segar yang banyak mengandung elektrolit.
Diare Diare adalah salah satu jalan untuk membersihkan tubuh dari infeksi akibat makanan. Menyetop diare dalam kondisi seperti itu malah akan berakibat buruk. Untuk “mengentalkan” tinja, Anda bisa makan nasi lembik, air tajin, pisang, serta minum teh.
Sembelit Secara bertahap, tingkatkan asupan makanan yang mengandung serat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, makanan dari biji-bijian, agar-agar, serta minum banyak cairan. Jika keadaan memaksa, Anda bisa saja minum obat pencahar (jangan sering memakai obat ini karena kurang baik bagi kesehatan Anda. Karenanya, konsultasikan dengan dokter).

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post